SUARAAKTUAL.CO | ASAHAN, - Manajemen toko Mr DIY yang terletak di Jalan Lintas Sumatera, desa Ledong Timur kecamatan Aek Ledong, kabupaten Asahan diduga telah melakukan pelanggaran atas Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasalnya, perusahaan ini hanya mempekerjakan satu orang satpam sahaja.

Hasil amatan jurnalis, selama toko tersebut berdiri, tidak pernah terlihat sekuriti berseragam dan bertanda pengenal berjaga ditoko tersebut.

Mirisnya, kondisi ini terjadi selama hampir setahun, semenjak toko alat perkakas berpendingin ruangan tersebut berdiri.

Dari hasil keterangan Narasumber yang tidak mau disebutkan namanya, bahwasanya toko tersebut memiliki satu orang tenaga pengamanan, dengan Jam kerja selama 12 jam/hari atau 4 jam melebihi waktu maksimum yang diatur oleh undang-undang. Yakni dari pukul 22.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB.

Padahal seharusnya, sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan dan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Ketenagakerjaan Nomor : KEP-275/MEN/1989 dan Keputusan Kapolri Nomor : KEP/04/V/1989 tentang Pengaturan Jam Kerja, Shift dan Jam Istirahat serta Pembinaan Tenaga Kerja Satpam, sangat jelas diatur bahwa jam kerja satpam ditentukan 3 (tiga) shift, setiap shift bertugas maksimum 8 (delapan) jam/hari, termasuk istirahat antar jam kerja.

Saat dihubungi suaraaktual.co kepala toko berinisial K membenarkan bahwasanya sekuriti yang menjaga toko mereka hanya berjumlah satu orang.

Selain mempekerjakan satu orang, pihak kepala toko tersebut juga menjelaskan bahwa sekuriti tersebut belum mendapatkan jatah seragam, bahkan parahnya K menjelaskan pembagian jatah seragam tersebut bisa sampai satu tahun lebih lamanya, dan itu biasa terjadi di toko cabang lainnya.

Sambung K lagi, dalam hal penyaluran tenaga pengamanan pihak toko bekerja sama dengan salah satu vendor sekuriti yang biasa menjadi rekanan mereka.**Fan

Loading...