Pilihan Editor Galeri Foto AdvertorialPopular
   
 
DIY Didorong Miliki Perda Bela Produk Lokal
Minggu, 04 Juni 2023 - 19:12:07 WIB
Koordinator Gerakan Beli Indonesia Wilayah DIY Sekaligus Ketua IIBF Yogyakarta Mukhlis Hari Nugroho
TERKAIT:
   
 

SUARAaktual.co | Yogyakarta - KOORDINATOR gerakan Beli Indonesia wilayah provinsi DIY Mukhlis Hari Nugroho berharap, Yogyakarta memiliki Peraturan Daerah atau Perda yang membela produk lokal.

Dengan memiliki Perda itu, lanjut Mukhlis, Usaha mikro kecil menengah atau UMKM lokal akan tumbuh. Disamping itu, akan serta menambah lapangan kerja baru.

"Gerakan Beli Indonesia yang telah digagas tahun 2011 silam itu sejatinya adalah gerakan membangun character bangsa dan leadership kepemimpinan. Saya kira sudah saatnya provinsi DIY memiliki Perda untuk menumbuh kembangkan produk lokal," ujar Mukhlis di Joglo Gerakan Beli Indonesia, Jalan Ringroad Utara, Sleman atau samping Monumen Yogya Kembali, Minggu 4 Juni 2023.

Menurut Mukhlis, menggunakan produk UMKM lokal sama artinya membela serta membangkitkan perekonomian sekitar.

"Dengan membela dan membeli produk Yogya secara otomatis UMKM di Yogya akan tumbuh. Ada beberapa dampaknya antara lain; angka pengangguran berkurang, angka kemiskinan turun serta menumbuhkan jiwa nasionalisme dan jiwa corsa terhadap produk lokal Yogya," jelasnya.

Mukhlis mencontohkan, gerakan Bela Beli Kulonprogo yang telah dilakukan tahun 2013 lalu mampu menurunkan angka kemiskinan hingga 8 persen. Hal itu patut ditiru oleh pemerintah provinsi DIY serta Kabupaten/Kota yang ada di DIY.

"Memilih produk lokal bukan karena lebih murah. Tetapi karena milik anak bangsa sendiri. Membela dan membeli produk lokal itu menghidupkan persaudaraan serta perkonomian masyarakat," urainya.

Ketua Indonesia Islamic Busines Forum (IIBF) DIY ini menambahkan, jika semua Pemda dan BUMD yang ada di DIY menggunakan produk lokal maka angka pengangguran akan berkurang.

"Ketika kita melakukan pembelian tehadap saudara sendiri maka perputaran uang ada di dalam lingkungan sendiri, ada di kalangan sendiri. Sehingga uang tidak mengalir keluar. Closed Loop Economi adalah langkah yang di ambil agar perputaran ekonomi selalu berputar di dalam internal lingkup yang di inginkan. Baik lingkup komunitas, lingkungan, wilayah , daerah, propinsi maupun negara," pungkas Pak Mukhlis, sapaan akrab lelaki kelahiran Sleman 11 Februari 1978 tersebut.






Loading...




 
Berita Lainnya :
  • Silaturahmi Sesama Anggota dan Lintas Organisasi, FKMB Pekanbaru Gelar Halal Bi Halal
  • Kabupaten Tapsel Raih Angka Penurunan Prevalensi Stunting Paling Baik se-Provinsu
  • Kepala Kejari Bungo Terima Penghargaan dalam Penganugrahan Kekayaan Negara Award 2023
  • Peparnas Medan, NPC Riau Ingatkan Pelatih dan Atlet Jalankan Program Latihan Maksimal
  • Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otda XXVIII di Surabaya
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2024 SUARAAKTUAL.CO, all rights reserved