Pilihan Editor Galeri Foto AdvertorialPopular
   
 
Tony Chaniago Yakin Program 'WaJIB' yang Diusung Mampu Mensejahterakan Masyarakat Tarai Bangun
Senin, 18 Oktober 2021 - 15:18:39 WIB
Tony Chaniago saat bersama Camat Tambang Drs. Abukari dalam peresmian Kota Tanpa Kumu (Kotaku) Program Buya Syahrul Aidi di Desa Tarai Bangun, belum lama ini. (IST)
TERKAIT:
   
 

"Hidup adalah berbakti, pada bumi, pada negeri, pada semesta yang telah memberi, dengan mengabdi, pada segala kebaikan. Tidak besar kecilpun jadi, semampu diri. Dan saya ingin mengabdi di sini, di tempat yang telah memberikan kenyamanan pada saya dan keluarga, yaitu Desa Tarai Bangun," suatu kali, Heri Anton C, S.H, atau akrab dipanggil Toni, bercerita, menyampaikan rasa hatinya.

Lelaki tinggi besar yang ramah dan murah senyum ini, memang terkenal suka membantu sesama, teman atau pun saudara, tak bisa dengan uang dengan tenagapun dia lakukan. Hatinya lembut. Berbeda dengan tampang kekarnya.

"Hidup hanya sekali sesudah itu mati, tetapi bagaimana yang satu kali itu bisa berarti, dengan banyak memberi," kata Toni, menyampaikan prinsip hidupnya.

Karena niat ingin mengabdi, ingin berbakti itu pula Toni memberanikan diri maju sebagai Calon Kepala Desa (Kades) Tarai Bangun, Kabupaten Kampar. Saat ditanya kenapa tidak maju sebagai calon legislatif (wakil rakyat) atau sebagai Bupati saja sekalian, Toni tergelak. Karena kata Toni dia ingin berpijak pada realita saja

" Desa adalah wajah kabupaten, wajah provinsi, wajah negara. Desa bagus negara akan bagus. Desa sejahtera negara akan sejahtera. Biarlah saya memilih membangun desa saya saja, agar masyarakatnya bisa sejahtera, desanya maju dan ternama," kata Toni yang selama ini berkarir sebagai wartawan.

Toni sudah 14 tahun berdomisili di Tarai Bangun, sudah hapal seluk beluk desa, sudah hapal karakter masyarakatnya. Jadi Toni yakin bisa menjalankan niatnya, membangun Tarai Bangun lebih sejahtera. Karena itu Toni mengambil motto "WaJIB" untuk perjuangannya yakni Berwawasan, Jujur, Ikhlas dan Bertaqwa.

Sesuai motto tersebut, Toni ingin masyarakat Tarai Bangun, terutama generasi mudanya, memiliki wawasan yang luas agar bisa bersaing dan bekerja di manapun dia suka, dia inginkan.

Kemudian Toni ingin memulai niatnya dengan JUJUR, bahwa dia ingin mengabdikan hidup untuk Desa Tarai Bangun, bukan untuk kepentingan pribadi. Maka Toni pun tidak akan melakukan Money Politik atau politik uang untuk maju dan menang

"Jika pemimpin sudah mengawali niatnya dengan jujur, Insya Allah nanti dalam bekerja dan nengelola keuangan desa juga akan jujur, masyarakatpun akan ikut jujur," kata Toni.

Lalu IKHLAS, karena bagi Toni yang sudah malang melintang di dunia wartawan hampir 15 tahun dan punya gelar sarjana hukum serta akreditasi pengacara, jika amanah yang diberikan dijalani dengan ikhlas, akan membuahkan hasil yang sempurna.

Sementara sebagai umat beragama, Toni ingin menjadikan perjuangan sebagai bentuk takwanya pada Allah, pemilik sejati manusia. Karena itu Toni ingin membangun Tarai Bangun dengan menjadikan prioritas pendidikan agama.

"Saya ingin membuka MDA, tempat penghafal Al-Qur'an belajar di masing-masing masjid di Tarai Bangun. Hingga akan lahir hafiz-hafiz handal dari Desa Tarai Bangun,' katanya.

Sebagai pencinta alam, Toni yang suka lantang menyuarakan ketidakadilan ingin menjadikan Desa Tarai Bangun sebagai desa yang asri, indah dipandang dan sejuk terasa.

"Saya ingin wajah Desa Tarai Bangun terlihat Asri, Indah dan Nyaman. Bagaimana sampah tidak berserakan agar desa terasa nyaman. Bagaimana tumbuh-tumbuhan dan ladang bunga mampu menarik decak kagum mereka yang datang dan itu bisa diciptakan, asal mau asal ada niat," kata Toni.

Ujung dari perjuangan adalah kepentingan keseluruhan masyarakat, karena itu jika jadi Kepala Desa Toni akan membuka diri kepada masyarakat untuk selalu merespons seluruh aspirasi masyarakat, dengan mengedepankan musyawarah.

"Potensi Desa Tarai Bangun untuk perkembangan tempat usaha besar, ini juga suatu program saya jika terpilih, agar pemuda desa bisa bekerja di negeri sendiri dan ini akan mampu mengurangi pengangguran," kata Toni, kelahiran Manggopoh, 17 Agustus 1986.

Toni, lulusan Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning Kota Pekanbaru Riau ini juga sudah menyelesaikan pendidikan advokat di PERADI Universitas Lancang Kuning.

"Ilmu hukum ini nantinya juga akan saya salurkan ke masyarakat dengan memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat Tarai Bangun," katanya.

Sebagai wartawan Toni juga sudah malang melintang di banyak media. Sebut saja Pekanbaru MX, FORUM Kerakyatan, Radar Riau, Koran Berita Terkini, Riau24 Group, Suaraaktual.CO, dan terakhir selaku Pemimpin Redaksi Jejak Riau Group.

Sementara di organisasi Toni juga ikut terlibat di Barisan Rakyat Anti Korupsi (BARA API) , Ketua DPW LSM Tameng Perjuangan Anti Korupsi (Tamperak) Provinsi Riau. Kemudian di Kecamatan Tambang Tonu juga aktif di Karang Taruna selaku pengurus dan PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Tambang.

Toni juga terkenal anti dengan korupsi, sebab Toni merupakan aktivis anti korupsi yang sangat mengutuk keras aksi korupsi.

"Korupsi merupakan perbuatan atau kejahatan berdarah dingin secara pelan-pelan merampas kesejahteraan masyarakat" ujar Toni, yang yakin Program WaJiB yang dia usung mampu mensejahterakan masyarakat Tarai Bangun ke depannya.**ril

 

 

 

 

 






Loading...




 
Berita Lainnya :
  • Bulan Suci Ramadhan 1445 H , Dreg' s Polres Sergai Berikan Bantuan Sembako
  • Camat Sentra Tinjau Proses Normalisasi Sungai Sinambek Sentajo
  • Lahan Ulayat Dijual, Sekretaris KTH Sungai Otan Tunggal Mandiri Kesal pada Kades Sungai Sarik
  • Pj Wako Pekanbaru Muflihun Ini Berakhir 23 Mei 2024, SF Haryanto: Pemprov Riau Segera Usulkan Calon
  • Usai Ambil Putusan KI Riau Edwar Pasaribu Datangi Pemko Minta Dokumen Parkir
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2024 SUARAAKTUAL.CO, all rights reserved