Suaraaktual.CO | Pekanbaru - Narawita Swarna menggelar webinar bertema Peningkatan Kompetensi Guru mata pelajaran (Mapel) Budaya Melayu Riau (BMR) se-Provinsi Riau, Selasa (15/12/2020). Seminar berbasis web ini diisi oleh beberapa pembicara budayawan Riau dan Kanwil Kementerian Agama serta akademisi.

Ketua Panitia, Masrinur awak media menyampaikan, kegiatan ini diikuti oleh guru mata pelajaran BMR setingkat MA dan MTs/Pondok Pesantren. Kegiatan ini dinilai penting untuk memberikan pembekalan serta sosialisasi lebih mendalam tentang mata pelajaran BMR.

Sebelumnya, saat dikoordinasikan dengan Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Narawita Swarna mendapat dukungan penuh dari Kakanwil Kemenag Dr. H. Mahyudin, MA. Kemenag juga menyetujui jika Mapel BMR diberlakukan selama dua jam dalam satu minggu.

Kata Masrinur, menurut Kakanwil Kemenag Riau tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan pelajaran BMR. "Karena di provinsi lain pun juga melaksanakan mata pelajaran muatan lokal budaya. Terlebih lagi Melayu sangat identik dan tak bisa dipisahkan dari agama Islam," tutur Masrinur.

Maka berangkat dari dasar itulah kemudian dilaksanakannya Webinar Peningkatan Kompetensi Guru Budaya Melayu Riau dengan menghadirkan pembicara budayawan, kanwil Kemenag dan akademisi yang berkompeten di bidang ini.

Di antaranya Datuk Seri Al Azhar Ketum MKA LAM Riau, Dr. H. Mahyudin, MA Kakanwil Kemenag Riau, Budayawan Taufiq Ikram Jamil, Drs. H. Asmuni, MA Kabid Penmad Kemenag, Dr. Junaidi, SS, M.Hum Rektor Unilak, Dr. H. Muliardi, M.Pd Kasi Kurikulum Kesiswaan Bidang, Dr. Elmustian Rahman Dosen UNRI serta Dr. Griven H. Putera, M. Ag budayawan Riau yang juga dari Kanwil Kemenag Riau.

Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, Selasa dan Rabu (15-16/12/2020). "Dari absen yang diisi peserta webinar, tercatat yang hadir sekitar 180 peserta lebih. Webinar yang persiapannya hanyalima hari ini ternyata mendapat atensi besar dari guru MA dan Mts/Pontren di Riau," terang Masrinur lagi.

Di hari pertama webinar, dihadirkan pembicara yang memberikan pembekalan dan penguatan kepada guru Mapel BMR. Sedangkan di hari kedua, Rabu (16/12/2020) diagendakan pelatihan dan praktek pembuatan SIlabus dan RPP mata pelajaran BMR.

Sebelumnya, Yayasan Seri Melayu Sebati telah menggelar pelatihan dan sosialisasi di 9 kabupaten/kota. Jika selama ini guru BMR tidak tahu cara membuat RPP dan Silabus, setelah pelatihan menjadi faham.

"Jika sebelumnya pihak sekolah dan tenaga pengajar BMR belum tahu akan adanya Perda/Pergub tentang BMR, maka setelah sosialisasi dan pelatihan, kini mereka mengerti," pungkasnya.***

Redaktur : Toni Chaniago SH

Loading...