Pilihan Editor Galeri Foto AdvertorialPopular
   
 
Sehari Usai Dilantik, Kadisdik Pekanbaru Langsung Menggebrak
Selasa, 08 Desember 2020 - 23:55:37 WIB
Photo Istimewa Fin
TERKAIT:
   
 

SUARAAKTUAL.CO | Pekanbaru - Sehari usai dilantik menjadi pejabat defenitif, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) kota Pekanbaru DR Ismardi Ilyas M.Ag langsung membuat gebrakan. Ia berjanji akan merubah mindset dan melakukan reformasi birokrasi.

"Saya ingin merubah mindset di dunia pendidikan. Memperbaiki mindset Kepala sekolah, memperbajki kinerja para pejabat, karena disini pangkal masalahnya," ucapnya sesaat setelah memimpin rapat dengan pejabat teras di lingkungan Disdik Pekanbaru, Selasa (8/12/20).

Perubahan mindset itu kata Ismardi, bertujuan agar guru dan Kepala sekolah profesional sehingga mereka merasakan bahwa, punya tanggung jawab besar untuk itu.

Begitu juga dengan pejabat di Disdik, tambah Ismardi. Mereka harus merubah mindset bekerja sesuai Tupoksinya, menciptakan inovasi baru untuk kemudian ditularkan di satuan - satuan pendidikan.

"Bentuk tanggungjawab itu penting untuk integritas. Karena ketika tidak berintegritas secara praktek, maka mereka kesulitan membina sekolah," ujarnya.

Ismardi menjelaskan, Disdik itu tonggaknya ada di sekolah, dan sekolah itu tonggaknya ada pada guru. Oleh karena itu pendekatan keagamaan menjadi penting agar bertaqwa kepada Tuhan. Karena dari bertaqwa itu akan melahirkan kinerja yang baik, tanggungjawab yang maksimal kendati hal itu sudah dilakukan sebelumnya.

Selain itu, Ismardi juga berjanji akan
melakukan reformasi birokrasi sesuai tuntutan UU. Seperti tata kelola di dinas, pelayanan terbaik kepada masyarakat, jelas, cepat, tepat, dan tidak bertele-tele.

"Nanti semua ada SOP nya. Apapun bentuk pelayanan baik internal maupun eksternal. Karena dengan SOP itu, orang bisa bekerja dengan sistem, bukan pekerjaan perasaan. Siapa yang melakukannya, kapan waktunya. Jadi kita ingin betul-betul smart goverment," tandasnya.

Ia mengatakan, dengan reformasi birokrasi tidak ada lagi pungli di sekolah-sekolah dengan modus Lembaran Kerja Siswa (LKS).

"Jadi jangan bermain-main itu tidak boleh. Makanya assessment kemarin itu menjadi penting untuk mengevaluasi Kepala Sekolah. Yang mana mereka taat aturan, yang mana mereka bekerja secara perasaan dan adat. Jadi bekerjalah dengan aturan bukan dengan perasaan, bukan dengan adat," tegas Ismardi.

Sementara ketika disinggung mengenai infrastruktur pendidikan, Ismardi mengaku hal itu sudah menjadi targetnya. Hanya saja kebutuhan pemerataan infrastruktur pendidikan tersebut tahun ini, sedikit terkendala akibat Covid-19.

"Iya, pemenuhan kebutuhan pemerataan pendidikan ini juga menjadi target kita. Bahwa kondisi keuangan kita hari ini tidak begitu baik akibat Covid-19. Tapi alhamdulillah walaupun kita kurang APBD tapi DAK kita naik 140 persen. Itulah yang digunakan untuk rehab sekolah dan segala macam," ujarnya.

Kedepan kata Ismardi, pihaknya komit akan bangun sekolah, terutama SMP Negeri yang berada pada daerah yang sedikit tapi penduduknya padat, seperti Panam.

Ia mengungkapkan, di wilayah kecamatan Tampan itu, daya tampung siswa SMP Negeri tahun ajaran kemarin, baru 23,1 persen.

"Jadi kita akan bangun Unit Sekolah Baru (USB) beberapa unit karena lonjakan penduduk kita semakin bertambah terus karena Pekanbaru banyak diminati orang," ucapnya.

Disisi lain sebut Ismardi, sekolah SD yang menumpuk pada satu tempat dan tidak produktif nantinya akan dimerger. Bangunan yang tak terpakai tersebut nantinya dialihfungsikan menjadi SMP.

Ketika ditanya bagaimana agar sekolah-sekolah swasta juga bisa tetap bergeliat, Ismardi mengatakan bahwa pihaknya akan mensuppot dengan berbagai kegiatan.

Sementara terkait pemasukan dari sewa kantin di sejumlah sekolah, Ismardi berjanji akan mengevaluasi.

Ismardi mengatakan pentingnya membangun sinergitas dengan pihak manapun, dengan para orangtua.

Ia berjanji tahun ini pihaknya akan lebih melibatkan orangtua siswa dalam dunia pendidikan. Sehingga orangtua bertanggung jawab lebih kepada anaknya.

"Selama ini terkesan bahwa pendidikan itu ada di sekolah. Padahal disitu ada tanggung jawab orangtua, juga lingkungan, korporasi, yayasan, lembaga, mesti terlibat bersama-sama. Jadi kerjanya masti kerja keroyokan. Kalau secara keroyokan maka nanti hasilnya juga akan berbeda. Jadi tidak boleh berjalan sendiri," tukasnya. (fin)






Loading...




 
Berita Lainnya :
  • Direksi BRK Syariah Lanjutkan Safari Ramadan Bersama Pemprov Kepri dan Berikan Bantuan CSR
  • Pemkab Pelalawan Siapkan Anggaran Rp 15,9 Milyar Untuk Anak Yatim
  • Peduli, Kapolres Labuhanbatu Bantu Warga Menderita Cacat Fisik
  • Mencari Bibit Terbaik, NPC Riau Kembali Rekrut Atlet Pemula
  • Jasa Raharja Fasilitasi Disabilitas untuk Mudik Gratis Melalui Moda Bus dan Kereta Api
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2024 SUARAAKTUAL.CO, all rights reserved