Pilihan Editor Galeri Foto AdvertorialPopular
   
 
Harga Emas Melambung Tinggi di Ujung Penutupan Pemilu AS
Jumat, 06 November 2020 - 08:19:53 WIB
Istimewa
TERKAIT:
   
 

Suaraaktual.CO | Amerika Serikat - Harga emas melambung ke tertinggi lebih dari tiga minggu pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), saat meningkatnya taruhan kemenangan Joe Biden dalam penutupan pemilu AS mendorong harapan untuk stimulus yang lebih besar dan menekan dolar, menjelang pernyataan kebijakan Federal Reserve (Fed).

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, melesat 50,6 dolar AS atau 2,67 persen lebih tinggi, menjadi ditutup pada 1.946,80 dolar AS per ounce, kembali bertengger di atas level psikologis 1.900 dolar AS.

Sehari sebelumnya, Rabu (4/11/2020), emas berjangka merosot 14,2 dolar AS atau 0,74 persen menjadi 1.896,2 dolar AS, setelah bertambah 17,9 dolar AS atau 0,95 persen menjadi 1.910,4 dolar AS per ounce pada Selasa (3/11/2020), dan terangkat 12,6 dolar AS atau 0,67 persen menjadi 1.892,50 dolar AS pada Senin (2/11/2020).

" Ini adalah ekspektasi kesepakatan stimulus yang sekarang akan dicapai dalam beberapa minggu ke depan, kami juga memiliki pertemuan Fed hari ini, di mana kami akan mendengar dari The Fed yang berteriak untuk paket stimulus tambahan," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.

" Dolar telah memudar secara dramatis di belakang ekspektasi untuk rencana stimulus tambahan diberlakukan sekarang setelah pemilihan selesai."

Dolar jatuh ke level terendah dua minggu, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, menjelang keputusan kebijakan Fed pada 19.00 GMT.

Meskipun Joe Biden semakin mendekati kemenangan pada Kamis (5/11/2020), sementara Presiden Donald Trump menuduh kecurangan dan menyerukan penghitungan ulang, investor tetap waspada terhadap Kongres yang terpecah yang dapat menghalangi kebijakan fiskal Biden.

"Di luar pemilihan AS, latar belakang makro yang lebih luas tetap mendukung kenaikan harga emas mengingat ekspektasi kami akan melemahnya dolar lebih lanjut, suku bunga riil tetap negatif dan stimulus lebih lanjut," kata Analis Standard Chartered, Suki Cooper.

"Risiko harga emas berasal dari negosiasi stimulus fiskal, respons Fed saat FOMC dapat menghadapi kurva imbal hasil yang curam jika pemilihan menunjuk pada stimulus fiskal yang signifikan, dan perkembangan vaksin sebagai tanggapan terhadap COVID-19."

Setelah pasar tutup, Federal Reserve AS merilis pernyataan yang menunjukkan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga pada level mendekati nol, netral terhadap emas. Demikian dikutip dari laman antaracom Jumat pagi ini.

Klaim pengangguran AS yang baru tetap tinggi, menunjuk pada pandemi yang semakin intensif dan pemulihan ekonomi yang lemah.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal turun 7.000 menjadi 751.000 dalam pekan yang berakhir 31 Oktober. Namun penurunan tersebut lebih kecil dari yang diharapkan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 1,298 dolar AS atau 5,43 persen menjadi ditutup pada 25,191 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 29,8 dolar AS atau 3,42 persen menjadi ditutup pada 899,9 dolar AS per ounce.***






Loading...




 
Berita Lainnya :
  • Usai Ambil Putusan KI Riau Edwar Pasaribu Datangi Pemko Minta Dokumen Parkir
  • Dapat Penghargaan dari Pemkab Pelalawan, ini Kata Manager Humas PT Musim Mas
  • Oky Mantan Wabup Batubara Undur Diri dari Partai Gerindra
  • Lantik Penjabat Sekda Secara Zoom Bupati Minta dr Fahdiansyah Buat Terobosan Baru
  • Direksi BRK Syariah Lanjutkan Safari Ramadan Bersama Pemprov Kepri dan Berikan Bantuan CSR
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2024 SUARAAKTUAL.CO, all rights reserved