Pilihan Editor Galeri Foto AdvertorialPopular
   
 
Mencintai Saudara untuk Hidup Nikmat, Tenteram dan Bahagia
Kamis, 01 Oktober 2020 - 06:16:33 WIB
TERKAIT:
   
 

SUARAAKTUAL.CO | PEKANBARU - Kunci hidup tenteram dan bahagia ternyata sederhana, cukup dengan mencintai saudara-saudara kita di dunia ini. Seperti dikatakan  Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dalam kajian bulanannya, yang disiarkan langsung channel Youtube Habib Syech, Kamis (27/9/2020) malam.

"Kalau engkau mencintai saudaramu sebagaimana engkau mencintai dirimu, pasti engkau hidup nikmat," katanya.

Contohnya, jika kita tidak mau masuk neraka berarti kita harus mengajak saudara-saudara yang lain agar tidak masuk neraka. Ajak teman, saudara-saudari kita hadir di majelis yang mendatangkan keridhaan Allah SWT.

"Jangan malah menjerumuskan," kata Habib, dilansir dari ihram.co.id.

Habib Syech juga berpesan, manusia mesti sama-sama memperhatikan saudara sesama Muslim. Jika kita tidak mau melakukan kemaksiatan, maka ajaklah saudara lain untuk juga tidak maksiat.

"Jangan sampai kita ini malah justru menceburkan, biarlah nanti mereka di neraka tidak di surga," katanya.

Habib Syech mengatakan, jika kita melihat kemaksiatan tapi kita tidak mengajaknya kembali ke jalan yang benar, berarti kita tidak cinta terhadap saudara kita sesama Muslim. Padahal sudah jelas-jelas Rasulullah telah memerintahkan kita untuk mencintai saudara kita.

Misalnya kata Habib Syech, kita butuh dan suka ketika banyak uang, begitu pun saudara yang lainnya juga suka dan senang jika banyak uang. Kita jangan malah berharap saudara kita tidak perlu senang uang, yang artinya sifat seperti ini kita pelit terhadap orang lain.

"Jadi ini nggak boleh punya sifat seperti itu. Kalau kita senang duit orang juga senang duit jadi kalau kita punya uang kasih juga yang lain," katanya.  

Misalnya kita juga ingin makan enak maka saudara kita juga ingin makan enak, kita ingin memiliki pakaian baik saudara kita juga sama ingin memiliki pakaian yang baik. Kita harus saling mencintai antar sesama Muslim umumnya sesama manusia.

"Kalau sudah masing-masing memiliki sifat seperti itu Insya Allah hidup akan rukun. Kenapa bisa rukun ya habib. Bagaimana tidak rukun orang setiap hari dia memikirkan orang lain," katanya.

Habib Syech menceritakan ada seorang wali dari kalangan habaib ketika meninggal dalam sakaratul maut di Rumah Sakit masih merogoh saku di gamisnya.

Padahal sakunya kosong tidak ada uang sama sekali. Mengapa demikian, karena semasa hidupnya dia selalu mengeluarkan uang dari yang ada di kantong sakunya, lalu diberikannya kepada orang lain.  

"Perawat bingung kenapa itu selalu merogoh kantongnya. Lalu ditanya kepada keluarganya, mengapa bapak selalu merogoh kantong, jawabannya itu setiap hari beliau keliling membagi-bagikan duit. Subhanallah, hal seperti ini penting karena dia memikirkan saudara lain seperti dia memikirkan dirinya," katanya.***/rol






Loading...




 
Berita Lainnya :
  • Kepala Kejari Bungo Terima Penghargaan dalam Penganugrahan Kekayaan Negara Award 2023
  • Peparnas Medan, NPC Riau Ingatkan Pelatih dan Atlet Jalankan Program Latihan Maksimal
  • Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otda XXVIII di Surabaya
  • Komisi III DPRD Riau Beri Dua Opsi pada Pemprov untuk Seleksi Dirut BRK Syariah
  • KPU Provinsi Riau Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2024
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2024 SUARAAKTUAL.CO, all rights reserved