Pilihan Editor Galeri Foto AdvertorialPopular
   
 
Hikmah Ramadhan
Jika Ingin Ikut Jalan Nabi Muhammad SAW, Hiduplah dengan Sederhana
Sabtu, 09 Mei 2020 - 17:57:38 WIB
Inilah lokasi rumah Nabi SAW yang kini menjadi kompleks makam Nabi beserta dua orang sahabatnya
TERKAIT:
   
 

SUARAAKTUAL.CO | PEKANBARU - Rumah di mana Rasullah SAW dulu tinggal bersama Aisyah Binti Abubakr Al-Siddiq, terletak di bagian timur Masjid Nabawi di Madinah. Menurut laporan Badan Pers Saudi seperi dikutip dari Saudi Gazette, pintu menuju ke arah Rumah Nabi biasanya terbuka menuju apa yang disebut "Raudah Al-Sharifah".

Ketika Rasulah SAW wafat dia berada di kamar Aisyah, sebelum para sahabat membahas dan menyetujui  di mana beliau harus dimakamkan. Saat membahas soal pemakaman, sahabat Abu Bakar mengatakan dia mendengar Nabi berkata bahwa "Setiap nabi dimakamkan di tempat dia mati", maka Nabi SAW dimakamkan di kamarnya.

Dalam kisah banyak sekali meriwayatkan soal rumah Nabi SAW. Semua kisah terlihat terkesama denga rumah Nabi yang sangat berbeda dengan rumah kaisar atau raja pada saat itu, seperti Raja Persia atau Romawi. Tak ada bangunan kastil megah dengan lantai marmer serta dilengkapi dengan ruangan yang luas dan di sangga dengan banyak pilar.

Rumah Nabi Muhammad SAW sangat kecil dan hanya beralaskan tanah. Dindingnya terbuat dari tanah liat, dan atapnya terbuat dari pelapah kurma.

Imam Bukhori dalam kitab shahih Adabul Mufrodkarya menyebutkan bila Daud Bin Qais meriwatkan hadits seperti ini:

“Saya melihat kamar Rasulullah SAW atapnya terbuat dari pelepah kurma yang terbalut dengan serabut, saya perkirakan lebar rumah ini, kira kira 6 atau 7 hasta (1 hasta = 0,45 meter), saya mengukur luas rumah dari dalam 10 hasta, dan saya kira tingginya antara 7 dan 8, saya berdiri dipintu Aisyah saya dapati kamar ini menghadap Maghrib (Marocco)”.

Jadi, rumah Rasulullah SAW panjangnya tidak lebih dari 5 meter, lebarnya hanya 3 meter dan tinggi atap 2,5 meter. Hal ini menjadi bukti bahwa Nabi Muhammad SAW dulu hidup dalam kesederhanaan.

Sayyidina Umar Radhiallah Anhu berkata: ”Bagaimana aku tidak menangis. Tikar ini membekas pada tubuhmu. Engkau adalah Rasulullah SAW, Utusan Allah SWT. kekayaanmu hanya seperti ini. sedangkan kaisar dan raja-raja lainnya hidup bergelimangkan kemewahan” .

“Nabi Muhammad SAW menjawab: "Apakah engkau tidak rela jika kemewahan itu untuk mereka di dunia dan untuk kita di akhirat nanti?” (Hadits riwayat Bukhari Muslim).

Dari pelajaran ini terpetik hikmah 'kalau mau ikut jalan' Nabi setidaknya berani hidup sederhana dan tidak hidup dalam gelimang kemewahan, misalnya punya rumah yang indah, luas, dan megah bak istana. Rumah yang mewah dan glamour itu ternyata galibnya rumah kaisar atau bukan rumah nabi.

Pelajaran lainnya, kalau mau 'i'tiba ala rasul' itu memang berat, tak hanya mencontoh hal yang rohani seperti cara beribadah, tapi merujuk juga pada perilaku ragawi keseharian atau cara hidup Rasullah SAW.**/Rol





Loading...




 
Berita Lainnya :
  • Silaturahmi Sesama Anggota dan Lintas Organisasi, FKMB Pekanbaru Gelar Halal Bi Halal
  • Kabupaten Tapsel Raih Angka Penurunan Prevalensi Stunting Paling Baik se-Provinsu
  • Kepala Kejari Bungo Terima Penghargaan dalam Penganugrahan Kekayaan Negara Award 2023
  • Peparnas Medan, NPC Riau Ingatkan Pelatih dan Atlet Jalankan Program Latihan Maksimal
  • Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otda XXVIII di Surabaya
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2024 SUARAAKTUAL.CO, all rights reserved