Pilihan Editor Galeri Foto AdvertorialPopular
   
 
Jagoan Kalah Dalam Pilpres di Dapilnya,Bupati Mandailing Natal Mengundurkan Diri Dari Jabatannya
Senin, 22 April 2019 - 08:07:48 WIB
Foto internet Bupati Mandailing Natal Sumatera
TERKAIT:
   
 

SUARAaktual.co | Sumatera Utara - Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution mengundurkan diri dari jabatannya. Informasi ini beredar lewat surat berlambang Garuda yang langsung ditandatanganinya. Berdasarkan isu yang berhembus, Dahlan mundur karena perolehan suara Jokowi–Ma’ruf Amin di wilayahnya anjlok. Laman pemilu2019.kpu.go.id menyebutkan, perolehan suara sementara Jokowi-Ma’ruf Amin di Mandailing Natal sebesar 20,01 persen pada Minggu (21/4/2019) pukul 16.45 WIB. Terpaut jauh dari suara Prabowo-Sandi yang berada di angka 79,99 persen. Data ini berdasarkan input 160 dari 1.326 tempat pemungutan suara (TPS) di Madina atau 12,07 persen. Pada Pemilu 2014 lalu, Jokowi juga mengalami hal yang sama di Madina, kalah telak. Berpasangan dengan Jusuf Kalla, Jokowi hanya mampu meraup suara 23,87 persen, sedangkan Prabowo-Hatta Rajasa meraup 76,13 persen suara. Dahlan yang juga masuk pada Dewan Pertimbangan Partai NasDem Kabupaten Madina saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon membenarkan soal surat yang beredar tersebut. Namun dia enggan menjelaskan secara gamblang alasannya. “Iya benar, sesuai isi surat saja. Saya sedang kurang enak badan, nanti saya lanjutkan, ya," kata Dahlan menutup pembicaraan, Minggu (21/4/2019). dilansir dari laman Kompas.com. Urusan pribadi Ketua DPW NasDem Sumut Iskandar ST yang dimintai komentarnya mengatakan, partainya tidak ikut campur soal mundurnya Dahlan dari jabatan bupati. Sampai hari ini, Iskandar mengaku belum mendapat penjelasan apa pun dari Dahlan. “Itu persoalan pribadi beliau sebagai pejabat negara, NasDem tidak akan ikut campur. Ini persoalan pribadi, moral dia sebagai bupati,” kata Iskandar, Minggu petang. Ditanya apakah mundurnya Dahlan akan mempengaruhi elektabilitas partai, Iskandar mengatakan tidak terpengaruh. Menurutnya, NasDem sudah cukup kuat di Kabupaten Madina. Tidak lagi bergantung kepada kepala daerah. "Kita memang membutuhkan kader kepala daerah, tapi karena struktur kita sudah kuat, kader kita juga kuat,” ujarnya. Meski begitu, pihaknya menginginkan Dahlan tetap melanjutkan pemerintahannya sampai selesai. Menurut dia, Dahlan sangat mencintai dan dicintai masyarakat Madina. "Pikirannya sangat dibutuhkan masyarakat Madina, kalau bisa dia tetap lanjut. Sama kami, dia bupati berprestasi,” kata Iskandar. Kepala Biro Otonomi Daerah (Otda) Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sumut Basarin Yunus Tanjung mengaku belum menerima kabar terkait surat pengunduran diri Dahlan. Yunus mengatakan akan mengonfirmasi kebenaran kabar yang beredar itu. “Kami belum melihat fisik dan belum menerima atau melihat surat itu. Kami melihatnya dari kiriman-kiriman. Pengunduran diri harus melewati mekanisme sesuai perundang-undangan. Kalau benar, bisa disampaikan ke DPRD dan pimpinan DPRD akan mengumumkannya dalam rapat paripurna," katanya menjelaskan. Sambung Yunus, surat pengunduran diri juga bisa disampaikan atau diusulkan kepada Menteri Dalam Negeri melalui gubernur. Hal ini diatur dalan Pasal 78 dan 79 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Sebagai informasi, surat pengunduran diri Dahlan bernomor: 019.6/1214/TUPIM/2019 tertanggal 18 April 2019. Ditujukan langsung kepada Presiden Republik Indonesia dan Menteri Dalam Negeri. Perihal surat tertulis tentang permohonan berhenti dari jabatan bupati. Isi surat mengisyaratkan kekecewaan dengan hasil Pemilu 2019 meski Dahlan mengapresiasi pembangunan infrastruktur yang ada di kabupatennya. Isi surat Dahlan Berikut isi surat permohonan pengunduran diri Dahlan kepada presiden: Dengan hormat, kami maklumkan kepada bapak bahwa pelaksanaan Pemilu 2019 di Madina berjalan lancar, aman dan terkendali. Namun hasilnya sangat mengecewakan dan tidak seperti yang diharapkan. Perlu kiranya kami sampaikan kepada bapak dalam tiga tahun terakhir pembangunan di Kabupaten Madina cukup siginifikan. Antara lain Pelabuhan Palimbungan, pembangunan rumah sakit, lanjutan pembangunan jalan lintas Pantai Barat, rencana pembangunan Bandara Bukit Malintang, rencana pembangunan kembali Pasar Baru Panyabungan setelah terbakar pada Syawal lalu, dan lain-lain. Sejalan dengan uraian di atas dan mengingat pencerahan sudah cukup kami berikan kepada semua lapisan baik bersama beberapa putra daerah disertai ulama yang berdomisili di Jakarta dan Medan, namun belum berhasil memperbaiki pola pikir masyarakat dalam mendukung berbagai pembangunan, untuk itu kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden dan sebagai ungkapan rasa tanggungjawab atas ketidaknyamanan ini dengan segala kerendahan hati izinkan kami menyampaikan permohonan untuk berhenti sebagai bupati Madina. Perlu kiranya kami tambahkan walaupun kami nantinya tidak menjabat lagi sebagai bupati, namun kami tetap setia kepada bapak dan berjanji siap membantu bupati sepenuhnya manakala diperlukan. Demikian kami sampaikan, atas perhatian bapak diucapkan terima kasih. Kami mendoakan kiranya Allah SWT selalu melindungi bapak dan memberikan kekuatan sehingga mampu mempersembahkan kemajuan untuk Republik Indonesia Amin. Bupati Madina (Drs H Dahlan Hasan Nasution) Tembusan Yth: Bapak Menko Perekonomian RI Jakarta. Sumber : kompas.com





Loading...




 
Berita Lainnya :
  • Usai Ambil Putusan KI Riau Edwar Pasaribu Datangi Pemko Minta Dokumen Parkir
  • Dapat Penghargaan dari Pemkab Pelalawan, ini Kata Manager Humas PT Musim Mas
  • Oky Mantan Wabup Batubara Undur Diri dari Partai Gerindra
  • Lantik Penjabat Sekda Secara Zoom Bupati Minta dr Fahdiansyah Buat Terobosan Baru
  • Direksi BRK Syariah Lanjutkan Safari Ramadan Bersama Pemprov Kepri dan Berikan Bantuan CSR
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2024 SUARAAKTUAL.CO, all rights reserved